Foto : Green Power UPS
November 28, 2024 8:06 am

Seiring percepatan transformasi digital di Indonesia, data center menjadi tulang punggung perubahan ini. Namun, ekspansi yang cepat membawa tantangan lingkungan yang signifikan, termasuk konsumsi energi, penggunaan air, dan emisi gas rumah kaca (GHG). Keberlanjutan lingkungan kini menjadi indikator kinerja utama untuk data center modern. Sebagai Distributor UPS Data Center Indonesia, Climanusa menyediakan solusi yang selaras dengan metrik keberlanjutan lingkungan terbaru, memastikan efisiensi dan kepatuhan untuk data center yang berupaya mengurangi jejak ekologisnya.

Pentingnya Standarisasi Metrik Keberlanjutan

Tanpa metrik standar, data center menghadapi tantangan dalam benchmarking dan penyelarasan upaya keberlanjutan mereka. Metrik seperti Power Usage Effectiveness (PUE) dan Carbon Usage Effectiveness (CUE) memberikan panduan yang jelas untuk melacak efisiensi energi dan pengurangan emisi. Dengan mengadopsi metrik ini, data center dapat menetapkan tujuan, memantau kemajuan, dan melaporkan secara transparan kepada para pemangku kepentingan.

Manfaat mengadopsi metrik standar:

  • Benchmarking: Memungkinkan perbandingan antar fasilitas untuk mendorong peningkatan berkelanjutan.
  • Penyelarasan: Memastikan semua departemen bekerja menuju tujuan keberlanjutan bersama.
  • Kepatuhan Regulasi: Membantu data center memenuhi standar lingkungan lokal dan internasional.

Lima Kategori Metrik Lingkungan untuk Data Center

Climanusa mengintegrasikan metrik lingkungan utama ke dalam solusi UPS-nya, dengan fokus pada lima area penting:

  1. Manajemen Energi:
    • Konsumsi energi total dan penggunaan energi terbarukan adalah metrik penting. Sistem UPS modern dari Climanusa mendukung integrasi energi terbarukan dan mengoptimalkan penggunaan energi, membantu data center mencapai PUE yang lebih rendah.
    • Contoh: Dengan menerapkan sistem UPS modular, data center dapat meningkatkan efisiensi energi dengan menyesuaikan operasi berdasarkan permintaan real-time.
  2. Emisi Gas Rumah Kaca (GHG):
    • Metrik seperti Scope 1 (emisi langsung) dan Scope 2 (emisi tidak langsung dari penggunaan listrik) sangat penting untuk mengurangi jejak karbon. Sistem UPS Climanusa dirancang untuk meminimalkan emisi melalui teknologi hemat energi dan kompatibilitas dengan sumber energi terbarukan.
    • Contoh: Beralih ke baterai NiZn mengurangi emisi yang terkait dengan produksi dan pembuangan baterai tradisional.
  3. Penggunaan Air:
    • Metrik seperti Water Usage Effectiveness (WUE) mengukur efisiensi penggunaan air dalam sistem pendinginan. Climanusa menawarkan solusi pendinginan berbasis udara yang mengurangi ketergantungan pada air, fitur penting untuk data center di wilayah Indonesia yang kekurangan air.
  4. Manajemen Limbah:
    • Data center harus melacak jumlah limbah yang dihasilkan, termasuk limbah elektronik (e-waste) dan limbah baterai. Climanusa mendukung praktik berkelanjutan seperti daur ulang baterai bekas dan penggunaan kembali material untuk meminimalkan kontribusi ke tempat pembuangan sampah.
  5. Dampak Ekosistem Lokal:
    • Metrik seperti intensitas penggunaan lahan dan dampak keanekaragaman hayati memastikan data center beroperasi secara bertanggung jawab terhadap lingkungannya. Dengan mempromosikan praktik konstruksi hijau, Climanusa membantu klien meminimalkan dampak ekologis mereka.

Penerapan Praktis Metrik Keberlanjutan

Mengadopsi metrik ini membutuhkan lebih dari sekadar pengumpulan data—diperlukan strategi dan investasi yang dapat diimplementasikan. Climanusa berkolaborasi dengan data center untuk menerapkan solusi yang disesuaikan:

  1. Integrasi Energi Terbarukan:
    Climanusa mendukung Perjanjian Pembelian Energi (Power Purchase Agreements, PPA) dan sertifikasi energi terbarukan, memungkinkan data center mencapai target keberlanjutan seperti Renewable Energy Factor (REF) sebesar 1.0.
  2. Optimalisasi Sistem UPS:
    Desain modular memastikan skalabilitas dan efisiensi, mengurangi kelebihan kapasitas dan pemborosan energi.
  3. Pemantauan Real-Time:
    Alat manajemen energi canggih memungkinkan operator melacak metrik seperti PUE dan CUE secara real-time, mendorong pengambilan keputusan yang proaktif.
  4. Praktik Ekonomi Sirkular:
    Dengan memperpanjang siklus hidup komponen UPS dan mendaur ulang material, Climanusa sejalan dengan prinsip ekonomi sirkular, mengurangi emisi Scope 3 yang terkait dengan rantai pasokan.

Menetapkan Tolok Ukur Industri di Indonesia

Pemimpin global seperti Google dan Meta telah mencapai PUE terbaik di kelasnya serendah 1.1, menunjukkan apa yang mungkin dicapai dengan komitmen terhadap keberlanjutan. Data center di Indonesia dapat mengadopsi pendekatan serupa, memanfaatkan keahlian Climanusa untuk memenuhi atau melampaui standar industri.

Contoh target:

  • Mencapai PUE sebesar 1.3 atau lebih rendah di iklim tropis.
  • Beralih ke 100% energi terbarukan pada tahun 2030.
  • Mengurangi WUE menjadi 0.3–0.45 m³/MWh untuk konservasi air.

Kesimpulan: Masa Depan Berkelanjutan untuk Data Center di Indonesia

Seiring data center berkembang untuk memenuhi kebutuhan ekonomi digital, keberlanjutan harus tetap menjadi fokus utama. Dengan menerapkan metrik yang kuat dan teknologi inovatif, data center di Indonesia dapat mengurangi dampak lingkungan mereka sambil mempertahankan keunggulan operasional. Climanusa, sebagai Distributor UPS Data Center Indonesia, berkomitmen untuk mendorong transformasi ini melalui solusi yang disesuaikan dengan praktik keberlanjutan global.


Climanusa adalah mitra terpercaya Anda dalam meningkatkan keberlanjutan data center, menyediakan solusi UPS modern yang disesuaikan dengan tantangan dan peluang unik di Indonesia

Untuk informasi lebih lanjut, silahkan klik disini

–A.M.G–

 

Categorised in:

This post was written by Climanusa Editor