Foto : Health Check Modular UPS 1200kVA
November 29, 2024 7:30 am

Industri data center di Indonesia berkembang pesat untuk memenuhi kebutuhan transformasi digital. Namun, pertumbuhan ini juga membawa tanggung jawab lingkungan yang besar. Dari pengelolaan konsumsi energi hingga pengurangan emisi gas rumah kaca (GHG), penggunaan air, dan pengelolaan limbah, data center di Indonesia harus mengadopsi rencana aksi keberlanjutan agar selaras dengan tujuan lingkungan global. Sebagai Distributor Modular UPS Indonesia, Climanusa berkomitmen mendukung data center dalam menerapkan praktik berkelanjutan, memastikan efisiensi operasional yang ramah lingkungan.

Lima Pilar Keberlanjutan Data Center

Rencana aksi keberlanjutan untuk data center berfokus pada lima area utama: energi, emisi GHG, air, limbah, dan dampak terhadap ekosistem lokal. Setiap pilar menawarkan langkah konkret untuk meminimalkan dampak lingkungan dan memastikan efisiensi jangka panjang.

1. Efisiensi Energi

Penggunaan energi merupakan faktor utama dalam operasional data center, dan meningkatkan efisiensi energi adalah kunci untuk mengurangi biaya operasional dan emisi.

Langkah Praktis:

  • Adopsi Sistem UPS Hemat Energi: Solusi modular UPS dari Climanusa dirancang untuk mengoptimalkan penggunaan energi, mengurangi konsumsi daya secara keseluruhan sambil memastikan kinerja yang andal.
  • Manfaatkan Energi Terbarukan: Integrasi tenaga surya dan angin ke dalam sistem cadangan daya mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil.
  • Pantau PUE (Power Usage Effectiveness): Pelacakan real-time PUE membantu mengidentifikasi inefisiensi dan mengoptimalkan distribusi energi.

2. Emisi Gas Rumah Kaca (GHG)

Mengurangi emisi GHG, termasuk Scope 1 (langsung), Scope 2 (tidak langsung dari listrik), dan Scope 3 (terkait rantai pasokan), sangat penting untuk ketahanan iklim.

Langkah Praktis:

  • Transisi ke Bahan Bakar Rendah Karbon: Menggunakan bahan bakar bio seperti hydrotreated vegetable oil (HVO) pada generator mengurangi emisi.
  • Promosikan Offset Karbon: Investasi dalam proyek energi terbarukan dan kredit karbon untuk menyeimbangkan emisi yang tak terhindarkan.
  • Manfaatkan Teknologi Penggunaan Ulang Energi: Arahkan panas buangan untuk aplikasi lain, seperti pemanas fasilitas terdekat.

3. Konservasi Air

Kekurangan air adalah masalah yang mendesak di Indonesia, dan data center harus memprioritaskan teknologi penghematan air.

Langkah Praktis:

  • Implementasi Sistem Pendinginan Tanpa Air: Climanusa menyediakan sistem pendinginan berbasis udara canggih yang mengurangi penggunaan air.
  • Adopsi Pendinginan Cair di Tempat yang Tepat: Sistem pendinginan cair dapat meningkatkan efisiensi sekaligus mengurangi konsumsi air.
  • Pantau WUE (Water Usage Effectiveness): Lacak dan optimalkan penggunaan air untuk mencapai target konservasi.

4. Pengelolaan Limbah

Data center menghasilkan profil limbah yang unik, terutama limbah elektronik (e-waste) dan baterai, yang harus dikelola secara bertanggung jawab.

Langkah Praktis:

  • Kembangkan Program Ekonomi Sirkular: Gunakan kembali dan daur ulang baterai, server, dan perangkat keras lain untuk meminimalkan kontribusi ke tempat pembuangan sampah.
  • Adopsi Desain Modular: Konstruksi modular mengurangi limbah material selama fase pembangunan.
  • Pantau Tingkat Diversi Limbah: Ukur dan laporkan proporsi limbah yang digunakan kembali, didaur ulang, atau dimanfaatkan kembali.

5. Dampak terhadap Ekosistem Lokal

Konstruksi dan operasional data center dapat memengaruhi ekosistem lokal melalui penggunaan lahan, polusi suara, dan hilangnya keanekaragaman hayati.

Langkah Praktis:

  • Pilih Lokasi yang Ramah Lingkungan: Hindari area yang sensitif secara ekologi dan adopsi desain yang melestarikan keanekaragaman hayati lokal.
  • Gunakan Material Bangunan Berkelanjutan: Prioritaskan beton rendah karbon, baja daur ulang, dan kayu bersertifikasi keberlanjutan.
  • Kurangi Polusi Suara dan Cahaya: Terapkan peredam suara dan pencahayaan terarah untuk meminimalkan gangguan terhadap satwa liar.

Kerangka Implementasi: Desain, Bangun, Operasikan, dan Pemeliharaan

Climanusa menganjurkan pendekatan komprehensif terhadap keberlanjutan yang mencakup semua fase siklus hidup data center:

  1. Desain dan Pembangunan:
    • Gunakan alat pemodelan prediktif untuk mengoptimalkan tata letak dan penggunaan sumber daya.
    • Rancang sistem yang kompatibel dengan integrasi energi terbarukan dan penggunaan ulang energi.
    • Prioritaskan komponen hemat energi, seperti sistem UPS mode eco dan pencahayaan LED.
  2. Operasi dan Pemeliharaan:
    • Gunakan alat pemantauan digital untuk analisis kinerja secara real-time.
    • Terapkan praktik pemeliharaan prediktif untuk mengurangi waktu henti peralatan dan limbah.
    • Perbarui perangkat lunak secara berkala dan optimalkan pengaturan sistem untuk mempertahankan efisiensi puncak.

Mengapa Keberlanjutan Penting bagi Data Center Indonesia

Keberlanjutan bukan hanya tanggung jawab lingkungan; ini juga menjadi keunggulan kompetitif. Dengan mengadopsi rencana aksi keberlanjutan, data center dapat:

  • Memenuhi Kepatuhan Regulasi: Tetap berada di depan peraturan lingkungan Indonesia yang terus berkembang.
  • Menarik Klien Ramah Lingkungan: Pelanggan semakin memilih mitra yang berkomitmen pada praktik hijau.
  • Mengurangi Biaya Operasional: Efisiensi energi dan sumber daya menghasilkan penghematan jangka panjang.

Kesimpulan: Membangun Industri Data Center Berkelanjutan di Indonesia

Sebagai Distributor Modular UPS Indonesia, Climanusa bangga memainkan peran penting dalam mendorong keberlanjutan data center. Dengan menerapkan langkah-langkah konkret dalam energi, emisi GHG, air, limbah, dan dampak ekosistem, data center di Indonesia dapat memimpin dalam membangun masa depan yang lebih hijau sambil mempertahankan keunggulan operasional.


Climanusa adalah mitra terpercaya Anda untuk solusi UPS modular berkelanjutan, mendorong efisiensi dan tanggung jawab lingkungan untuk data center Indonesia.

Untuk informasi lebih lanjut, silahkan klik disini

–A.M.G–

 

Categorised in:

This post was written by Climanusa Editor