Foto : Chiller Euroklimat dengan Natural Gas Refrigerant
September 16, 2024 8:46 am

Seiring dengan pertumbuhan eksponensial kebutuhan data dan transformasi digital, manajemen fasilitas data center menjadi lebih kompleks. Pengelola fasilitas data center di Indonesia perlu mempertimbangkan berbagai risiko operasional untuk memastikan keberlanjutan layanan. Distributor Cooling Data Center berperan penting dalam mengoptimalkan infrastruktur pendinginan, yang merupakan komponen vital dalam mendukung keberlanjutan operasional data center.

1. Mengelola Lembur dengan Bijak

Lembur yang berkepanjangan bisa menyebabkan kelelahan kronis bagi personel fasilitas. Tingkat kelelahan ini dapat meningkatkan risiko insiden seperti pemadaman atau bahkan cedera serius. Untuk menghindari hal ini, pengelola fasilitas harus merencanakan beban kerja dengan tepat dan mengatur staf dengan benar untuk mengeliminasi kebutuhan lembur berlebihan.

2. Ketersediaan Suku Cadang Kritis

Ketersediaan suku cadang yang kritis sangat penting untuk memastikan ketersediaan infrastruktur. Pengelola data center harus memiliki inventaris suku cadang yang memadai, baik disimpan di lokasi maupun disediakan oleh vendor, untuk mengurangi waktu pemulihan jika terjadi kegagalan.

3. Manajemen Bahan Bakar Diesel

Kualitas dan ketersediaan bahan bakar diesel merupakan elemen penting dalam manajemen fasilitas data center. Kontrak formal dengan pemasok lokal dan penerapan standar kualitas bahan bakar dapat mencegah kegagalan akibat kualitas bahan bakar yang buruk.

4. Prosedur Operasi Darurat (EOP)

Prosedur operasi darurat (EOP) harus dikembangkan untuk kondisi abnormal yang memiliki dampak tinggi. EOP yang baik memastikan kondisi fasilitas diverifikasi dengan benar dan eskalasi dilaporkan secara tepat.

5. Latihan dan Simulasi

Simulasi atau latihan adalah cara terbaik untuk memastikan kesiapan operasional. Latihan ini membantu staf mempraktikkan skenario berdasarkan EOP dan meningkatkan respons terhadap situasi darurat.

6. Metodologi Kontrol Berbasis Prosedur

Metodologi kontrol berbasis prosedur, termasuk Metode Prosedur (MOP) dan Prosedur Operasi Standar (SOP), harus diterapkan untuk semua interaksi dengan infrastruktur fasilitas data center. Kepatuhan yang ketat terhadap prosedur ini penting untuk meminimalkan risiko kesalahan manusia.

7. Program Keselamatan yang Kuat

Setiap fasilitas harus memiliki program keselamatan yang mematuhi otoritas lokal yang berwenang (AHJ/LAHJ). Kepatuhan terhadap standar keselamatan seperti NFPA 70E sangat penting untuk data center.

8. Studi Koordinasi Hubungan Singkat (SCCS) dan Penilaian Arc-Flash

Penilaian arc-flash dan SCCS yang tepat diperlukan untuk memastikan bahwa semua pemutus sirkuit telah diverifikasi dan dikalibrasi dengan benar.

9. Sistem Pemantauan Baterai

Penggunaan sistem pemantauan baterai yang memberikan kondisi real-time dan kemampuan perawatan prediktif sangat penting untuk memastikan keandalan UPS di data center.

10. Pelatihan Terstruktur

Pelatihan formal sangat penting untuk memastikan personel data center siap menghadapi kondisi abnormal. Ini termasuk pemahaman tentang urutan operasi (SOO) dan pelatihan berbasis simulasi.

11. Program Pemeliharaan yang Berkualitas

Pemeliharaan berkala adalah kunci untuk menjaga kondisi peralatan agar tetap seperti baru. Program pemeliharaan yang mencakup pemindaian inframerah dan analisis getaran membantu mengidentifikasi potensi degradasi peralatan lebih awal.

12. Kontrol Akses dan Pengawasan Vendor

Kebijakan kontrol akses yang ketat dan pengawasan vendor harus diterapkan untuk mencegah akses tidak sah dan memastikan kepatuhan terhadap aturan fasilitas data center.

13. Pengujian Sistem Terintegrasi (IST) dan Validasi Switchgear Utama

Pengujian rutin seperti pull-the-plug (PTP) penting untuk memverifikasi bahwa sistem otomatisasi dan switchgear berfungsi sebagaimana mestinya.

14. Manajemen Perubahan yang Kuat

Sistem manajemen perubahan yang kuat diperlukan untuk memastikan bahwa semua aktivitas yang berpotensi berdampak pada data center disetujui oleh pihak yang bertanggung jawab.

Kesimpulan

Mengelola risiko di data center membutuhkan strategi komprehensif yang mencakup manajemen fasilitas, pengelolaan energi, dan implementasi teknologi pendinginan yang efisien. Memilih Distributor Cooling Data Center yang tepat adalah langkah penting untuk memastikan operasional yang andal dan aman.

Di Climanusa, kami memahami pentingnya manajemen risiko yang efisien di data center. Sebagai Distributor Cooling Data Center terkemuka di Indonesia, kami menyediakan solusi pendinginan yang handal dan inovatif untuk menjaga data center Anda tetap aman dan efisien. Pilih Climanusa untuk solusi pendinginan berkinerja tinggi yang terintegrasi. Rasakan perbedaan kualitas dan teknologi yang kami tawarkan untuk mendukung kebutuhan operasional Anda.

Untuk informasi lebih lanjut, silahkan klik disini

–A.M.G–

Categorised in:

This post was written by Climanusa Editor