November 21, 2025 3:12 am

Dalam era digital yang terus berkembang, kebutuhan akan pusat data (data center) yang andal dan efisien semakin mendesak. Salah satu tantangan terbesar dalam mengoperasikan pusat data adalah manajemen panas yang dihasilkan oleh perangkat TI berkinerja tinggi, terutama dengan maraknya Artificial Intelligence (AI) dan komputasi high-performance computing (HPC).Pendinginan udara tradisional seringkali tidak lagi memadai, membuka jalan bagi adopsi pendinginan cair (liquid cooling) yang lebih efisien. Sebagai distributor cooling data center terkemuka di Indonesia, Climanusa berkomitmen untuk menyediakan solusi pendinginan mutakhir yang tidak hanya meningkatkan kinerja tetapi juga mendukung keberlanjutan.


Mengapa Pendinginan Cair Lebih Berkelanjutan?

 

Berdasarkan penelitian terbaru, sistem pendinginan cair direct-to-chip dapat mengurangi konsumsi energi hingga 30-60% dibandingkan dengan pendinginan udara konvensional, tanpa memerlukan pendinginan adiabatic yang menggunakan air. Ini adalah kabar baik bagi Indonesia, di mana efisiensi energi dan konservasi air menjadi perhatian utama. Penghematan energi dan air ini secara langsung berkontribusi pada pengurangan jejak karbon pusat data, yang selaras dengan tujuan sustainability nasional.

 

Climanusa, sebagai distributor cooling data center yang berpengalaman, memahami bahwa transisi ke pendinginan cair memerlukan pemahaman mendalam tentang faktor-faktor desain dan operasional yang mempengaruhi keberlanjutan.

 

7 Faktor Desain untuk Maksimalkan Efisiensi dengan Solusi Climanusa

 

  1. Jenis Penolakan Panas Luar Ruangan: Climanusa merekomendasikan dan menyediakan air-cooled chillers dengan fitur free cooling (economizer coils). Sistem ini lebih berkelanjutan karena menggunakan sistem closed-loop yang menghilangkan kebutuhan akan penguapan air secara terus-menerus, berbeda dengan water-cooled chillers yang sangat intensif air. Di iklim tropis seperti Indonesia, sistem adiabatic opsional dari Climanusa dapat meningkatkan efisiensi energi pada saat suhu ambient tinggi, dengan penggunaan air yang lebih strategis dan hanya diaktifkan saat diperlukan.

 

  1. Suhu Fluida Inlet TI: Ini adalah penggerak keberlanjutan yang signifikan. Meningkatkan suhu operasi dalam loop Technology Cooling System (TCS) dapat secara dramatis mengurangi penggunaan energi dan air. Climanusa membantu klien menemukan titik operasi ideal yang menyeimbangkan efisiensi dengan risiko bisnis dan keandalan. Analisis menunjukkan bahwa meskipun peningkatan suhu dari 25°C ke 45°C dapat mengurangi energi hingga 40%, sebagian besar penghematan diraih pada kenaikan suhu awal. Tim ahli Climanusa akan membantu menetapkan setpoint suhu yang aman dan efisien, seperti 40°C, yang telah divalidasi untuk perangkat keras AI terbaru.

 

  1. Kepadatan Daya Rak: Aplikasi AI, terutama model pelatihan, mendorong kepadatan rak yang lebih tinggi. Climanusa mengamati bahwa pusat data dengan kepadatan 120 kW/rak dapat menggunakan energi 4-16% lebih sedikit daripada yang berkapasitas 20 kW/rak. Ini disebabkan oleh heat capture ratio (persentase pendinginan oleh cairan vs. udara) yang meningkat pada kepadatan yang lebih tinggi. Sebagai distributor cooling data center, Climanusa menyediakan infrastruktur yang dirancang untuk mendukung kepadatan tinggi ini, sekaligus mengurangi jejak karbon embodied dari piping dan core & shell per kW beban.

 

  1. Jenis Coolant Distribution Unit (CDU): Climanusa menyarankan penggunaan CDU tipe liquid-to-liquid (L-to-L) untuk efisiensi energi tertinggi pada lingkungan berkapasitas tinggi dan new build. CDU L-to-L mentransfer panas dari loop TCS ke loop Facility Water System (FWS), yang kemudian ditolak ke tanaman chiller. Ini lebih efisien daripada CDU liquid-to-air (L-to-A) yang membuang panas ke udara dalam ruangan, yang justru membutuhkan pertukaran panas tambahan. Climanusa juga menyediakan opsi penempatan CDU, baik yang terpusat (floor-mount) untuk efisiensi sistem skala besar, maupun rack-mounted untuk penyebaran skala kecil dengan jarak pompa yang diminimalkan.

 

  1. Pemilihan Komponen: Efisiensi, umur pakai, dan kualitas komponen pendinginan yang disediakan Climanusa secara langsung mempengaruhi jejak karbon siklus hidup. Komponen seperti CDU dan chiller dengan Coefficient of Performance (COP) yang tinggi mengonsumsi lebih sedikit energi. Climanusa memprioritaskan komponen yang andal dan tahan lama untuk mengurangi frekuensi penggantian, sehingga meminimalkan embodied carbon dari manufaktur dan pembuangan. Material berkualitas tinggi dan kompatibel juga memastikan kinerja pendinginan yang optimal dan mencegah kegagalan dini.

 

  1. Jenis Coolant: Untuk sistem pendinginan cair single-phase direct-to-chip, Climanusa menyediakan dan merekomendasikan larutan propylene glycol (PG25) sebagai standar industri. Meskipun air deionisasi memiliki kinerja termal yang lebih unggul, PG25 adalah cairan yang sudah tercampur sebelumnya dengan inhibitor korosi dan biogrowth, mengurangi beban perawatan dan melindungi peralatan TI yang sensitif. Kepatuhan terhadap spesifikasi coolant dari vendor TI adalah hal yang mutlak, dan Climanusa memastikan klien menggunakan cairan yang disetujui untuk menghindari kerusakan hardware dan void garansi.

 

  1. Pemanfaatan Ulang Panas (Heat Re-use): Pergeseran dari pendinginan udara ke cair memungkinkan suhu coolant yang lebih tinggi, membuat pemulihan panas buangan menjadi lebih layak. Climanusa mendorong inisiatif ini dengan mendukung desain yang dapat mengintegrasikan aliran panas buangan untuk aplikasi seperti pemanas distrik atau proses industri. Ini mengubah produk sampingan yang terbuang menjadi aset bernilai, meningkatkan profil netralitas energi dan karbon pusat data.

 

3 Praktik Operasional untuk Keberlanjutan Jangka Panas

 

  1. Skema Manajemen dan Kontrol: Mengelola sistem pendinginan cair yang terhubung langsung ke server memerlukan kontrol yang sederhana dan intuitif. Climanusa mendukung implementasi sistem kontrol terpadu yang dapat mengintegrasikan Building Management System (BMS), Data Center Infrastructure Management (DCIM), dan perangkat lunak manajemen kluster TI. Digital twin dari sistem pendinginan dapat memberikan wawasan real-time untuk optimasi dinamis, secara langsung meningkatkan Power Usage Effectiveness (PUE) dan Water Usage Effectiveness (WUE).

 

  1. Praktik Perawatan: Untuk memastikan kinerja dan keberlanjutan yang optimal, Climanusa menekankan pentingnya pemantauan kualitas coolant secara rutin (pH, konduktivitas, kekeruhan), deteksi kebocoran, pembersihan filter, dan inspeksi komponen. Perawatan prediktif, yang didukung oleh model digital twin bertenaga AI, dapat mengantisipasi kegagalan potensial sebelum terjadi, memperpanjang umur infrastruktur dan perangkat keras TI.

 

  1. Beradaptasi dengan Kebutuhan TI yang Berkembang: Tren peningkatan TDP dan penurunan suhu suplai TCS menciptakan tantangan dalam future-proofing. Climanusa menganjurkan pendekatan modular dan bertahap. Alih-alih membangun untuk kapasitas maksimum sejak awal, pusat data dapat menerapkan infrastruktur dasar dengan kemampuan untuk diskalakan secara bertahap. Strategi ini meminimalkan embodied carbon awal dan mengatasi paradoks keberlanjutan dari komponen yang oversized.

 

Masa Depan Pendinginan Cair dengan Climanusa

 

Sebagai distributor cooling data center yang visioner, Climanusa terus mengikuti perkembangan teknologi seperti coolant dielektrik yang berkelanjutan, pendinginan two-phase untuk kepadatan ultra-tinggi, analitik lanjutan untuk pendinginan dinamis, dan teknologi pemulihan panas buangan yang lebih canggih. Inovasi dalam arsitektur server, seperti desain fanless dan cakupan cold plate yang diperluas, akan semakin meningkatkan rasio heat capture dan efisiensi.

 

Kesimpulan

 

Pendinginan cair bukan lagi sekadar opsi, melainkan suatu keharusan untuk pusat data modern yang berkelanjutan, terutama dengan lonjakan beban kerja AI. Keberhasilan implementasinya bergantung pada pemahaman mendalam tentang faktor desain dan praktik operasional yang mempengaruhi konsumsi energi dan air. Climanusa, sebagai mitra tepercaya dan distributor cooling data center terdepan di Indonesia, siap mendukung perjalanan ini. Dengan portofolio solusi yang komprehensif, keahlian teknis yang mendalam, dan komitmen terhadap keberlanjutan, Climanusa adalah pilihan ideal untuk merancang, mengimplementasikan, dan mengoptimalkan sistem pendinginan cair yang efisien, andal, dan ramah lingkungan untuk masa depan digital Indonesia.

 

Mengapa Memilih Climanusa?

Dari pemilihan komponen hingga strategi operasional, keahlian Climanusa sebagai distributor cooling data center yang andal memastikan solusi pendinginan cair Anda tidak hanya mengatasi tantangan thermal saat ini, tetapi juga dirancang untuk masa depan yang berkelanjutan. Percayakan infrastruktur critical Anda pada kami, dan mari bersama-sama membangun pusat data yang lebih efisien dan hijau untuk Indonesia.

 

Untuk informasi lebih lanjut, silahkan klik disini

–A.M.G–

Categorised in:

This post was written by Climanusa Editor