Dalam era digital yang terus berkembang, data center menjadi tulang punggung infrastruktur digital global. Namun, konsumsi energi yang besar dan dampak lingkungan dari operasi data center menjadi perhatian utama. Data center menyumbang sekitar 2% emisi gas rumah kaca global, setara dengan industri penerbangan. Oleh karena itu, keberlanjutan data center telah menjadi prioritas utama. Sebagai Distributor Cooling Data Center, Climanusa menghadirkan solusi inovatif untuk membantu operator data center di Indonesia memenuhi target keberlanjutan.
Mengapa Keberlanjutan Data Center Penting?
Pertumbuhan eksponensial data global, diperkirakan mencapai 175ZB pada tahun 2025, memicu kebutuhan akan kapasitas penyimpanan yang lebih besar. Jika data center tidak dioperasikan secara berkelanjutan, peningkatan emisi karbon akan memperburuk perubahan iklim. Selain itu, keberlanjutan data center memberikan manfaat lain, seperti:
- Efisiensi Biaya: Mengurangi konsumsi energi dan air.
- Reputasi Perusahaan: Meningkatkan kepercayaan pelanggan dan mitra bisnis.
- Kepatuhan Regulasi: Memenuhi standar lingkungan global, seperti Paris Agreement dan Climate Neutral Data Centre Pact.
Strategi Utama untuk Data Center Berkelanjutan
1. Meningkatkan Efisiensi Energi
- Penggunaan PUE (Power Use Effectiveness): Targetkan PUE sebesar 1,3 untuk data center baru di iklim dingin dan 1,4 di iklim panas pada tahun 2025.
- Integrasi Teknologi Pendinginan Modular: Solusi pendinginan yang presisi membantu mengoptimalkan distribusi udara dingin dan mengurangi konsumsi energi.
2. Memanfaatkan Energi Terbarukan
- Target Energi Terbarukan: Gunakan 100% energi dari sumber terbarukan, seperti tenaga surya dan angin, pada tahun 2030.
- Produksi Energi di Lokasi: Integrasikan microgrid untuk mendukung keberlanjutan.
3. Pengelolaan Air yang Efisien
- Penggunaan Sistem Loop Tertutup: Sistem pendinginan ini mendaur ulang air untuk mengurangi pemborosan.
- Konservasi Air: Terapkan strategi untuk mengurangi penggunaan air hingga 85% dengan teknologi seperti Water Buffering and Saving Mode.
4. Penerapan Ekonomi Sirkular
- Daur Ulang Peralatan: Perbaiki atau daur ulang perangkat keras yang rusak untuk mengurangi limbah elektronik.
- Pemanfaatan Panas Limbah: Gunakan panas limbah untuk sistem pemanas distrik atau aplikasi lain yang bermanfaat.
5. Konstruksi Berkelanjutan
- Sertifikasi Bangunan Hijau: Gunakan bahan konstruksi lokal dan berkelanjutan.
- Desain Vertikal: Bangun gedung lebih tinggi untuk meminimalkan jejak bangunan dan meningkatkan efisiensi pendinginan.
Dampak Positif dari Data Center Berkelanjutan
- Pengurangan Emisi Karbon: Data center hijau mampu mencapai netralitas karbon pada tahun 2030.
- Efisiensi Biaya Operasional: Konsumsi energi dan air yang lebih rendah menghasilkan penghematan biaya jangka panjang.
- Peningkatan Kepercayaan Publik: Konsumen cenderung memilih mitra bisnis yang memiliki nilai keberlanjutan yang sama.
Kesimpulan: Masa Depan Data Center Hijau di Indonesia
Keberlanjutan data center bukan lagi pilihan, melainkan kebutuhan mendesak. Dengan fokus pada efisiensi energi, penggunaan energi terbarukan, dan pengelolaan air yang efisien, operator data center dapat menciptakan operasi yang lebih ramah lingkungan dan hemat biaya. Sebagai Distributor Cooling Data Center, Climanusa siap mendukung operator data center di Indonesia dalam perjalanan mereka menuju keberlanjutan.
Climanusa adalah mitra terpercaya Anda dalam solusi pendinginan data center yang efisien dan berkelanjutan, mendukung masa depan digital Indonesia.
Untuk informasi lebih lanjut, silahkan klik disini
–A.M.G–